Summer 2017

Setelah tertidur seperti biasa, Tsukishiro Haruto terbangun dan melihat sesuatu yang sulit dipercaya. Dia terjebak di dalam Dunia Mimpi! Di dunia ini, para penyihir menyebarkan impiannya sehingga membuat orang lain terlelap dalam dunia mimpinya. Para penyihir ini adalah jiwa gadis muda yang menolak kenyataan dan terkena sindrom putri tidur. Sembaring mencari jalan keluar, Haruto akan terus berhadapan melawan para penyihir dengan kekuatan mereka yang mengerikan.

Yoshiko Hanabatake adalah seorang idiot yang melampaui semua keyakinan. Entah bagaimana berhasil secara konsisten mendapat nilai nol di semua ujiannya dan termakan oleh obsesi yang tidak masuk akal terhadap pisang, tindakan tidak masuk akalnya telah menyebabkan bahkan ibunya sendiri kehilangan semua harapan. Hanya satu orang yang mampu mengendalikan kegilaannya: teman masa kecil Akuru "A-kun" Akutsu.

Meskipun dia menyesali perilaku konyol yang harus dia tanggung, A-kun yang rajin namun menakutkan selalu siap untuk mengakhiri kebodohan apa pun yang dilakukan Yoshiko, tanpa ragu menggunakan kekuatan fisik. Sayangnya, tidak peduli berapa kali dia mencoba untuk menyadarkannya, gadis itu langsung kembali ke perilakunya yang biasa, bahkan menyeret beberapa orang eksentrik lainnya untuk ikut serta. Berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan omong kosongnya, setiap momen tidak dapat diprediksi karena Yoshiko dan kebodohannya yang mendalam berkeliaran.

[Ditulis oleh MAL Penulisan Ulang]

Tatara Fujita adalah siswa sekolah menengah pemalu yang tidak memiliki rencana khusus untuk masa depan. Dia menjalani hidup dengan menghindari segala jenis konfrontasi dan berbaur dengan orang banyak. Namun membaur saja tidak cukup untuk keluar dari masalah, karena beberapa pengganggu melecehkannya demi uang. Beruntungnya, dia diselamatkan oleh seorang pria bernama Kaname Sengoku.

Kaname mengundang Tatara ke sanggar tarinya. Meski biasanya dia tidak pernah menginjakkan kaki di tempat seperti itu, Tatara terpikat oleh kehadiran Sengoku yang berwibawa. Diberi kesempatan untuk berdansa dengan teman sekelas Shizuku Hanaoka—yang sering berlatih di studio—Tatara menyadari ada sesuatu tentang gagasan untuk menjadi pusat perhatian dan menari di mana orang akan melihatnya yang membuatnya terus datang kembali. Dengan dorongan yang sungguh-sungguh dan penuh semangat untuk berkembang, Tatara memulai perjalanannya ke dunia tari kompetitif.

[Ditulis oleh MAL Penulisan Ulang]